Rabu, 25 September 2019

Pompa Air Booster Shimizu PS 135 E Otomatis Bermasalah & Cara Menangulangi nya



Pengunaan pompa air untuk Booster sering kali digunakan untuk rumah bertingkat. Biasanya pompa booster bekerja otomatis, bisa menggunakan pressure switch atau flow switch. Penggunaan pressure switch lebih banyak, karena lebih murah dan kebanyakan sudah merupakan fitur standar dari manufaktur pompa.

Kali ini saya akan membagi pengalaman menggunakan Pompa Booster Shimizu PS-135 E menggunakan pressure switch. Pembelian pompa 11 April 2015 sudah cukup berumur 4tahun usianya.




Problem yang biasa terjadi untuk pompa booster tipe pressure switch.

1. Pompa On-Off dengan jeda sangat pendek ketika keran di buka 1/4 atau setengah, bahasa lainnya cetak cetek, cetek cetek
2. Pompa On terus tidak pernah mati
3. Pompa tidak mau menyala

Kita bahas satu persatu




POMPA CETAK CETEK


Pastikan dulu tidak ada kebocoran di semua koneksi pipa PVC rumah anda.
Masalah ini biasanya karena salah set awal pas pasang pompa, pressure switch tidak bisa sekedar pasang saja tapi harus ada setting lagi. Caranya, buka cover plastik pressure switch, disamping pompa, akan terlihat mekanisme dan baut setting (min).



-Buka keran terdekat ke pompa, misal, pompa anda letakkan di lantai-2, berarti coba buka pompa wastafel atau pompa shower di kamar mandi lantai-2 anda, buka sedikit saja, misal 1/4 atau bukaan kecil yang mungkin anda pakai.


-Pompa akan mulai menyala on-off-on-off, karena setting terlalu dekat ke batas atas tekanan. Menggunakan obeng min, putar baut setting berlawanan arah jarum jam, perhatikan pompa, seharusnya jeda on-off-on-off akan semakin panjang / jarang, putar terus sampai pompa selalu menyala.




Untuk memverifikasi kalau setting sudah benar, tutup keran yang terbuka tadi, jika pompa off/mati, selesai, jika tidak, berarti putaran yang anda lakukan terlalu banyak, putar kearah lawannya sampai pompa mati, dan ulangi tahap diatas.


-Selesai


Note: jika pompa on-off-on-off, tagihan listrik anda kan lebih tinggi, kenapa? karena saat start, motor AC 220volt, akan menarik ampere atau daya 3x-7x lipat dari nameplate ratingnya (dalam fraksi detik, misal 0.2detik), tergantung kualitas motor sendiri, untuk Shimizu PS 135 E, 125watt, saat start daya awalnya bisa menarik daya 375-875watt, makanya kadang saat alat elektronik tiba2 menyala, lampu berkedip atau sekring rumah sering jatuh/trip.


Penjelasan gampangnya, lebih susah angkat badan kita buat jalan dari saat duduk, daripada jika sudah jalan dan melanjutkan perjalanan. Lembam.




Solusi alternatif bisa langsung ganti saja dengan flow switch.


POMPA ON TERUS TIDAK MAU MATI

Nahh ini yang baru-baru ini saya alami, keran sudah ditutup, dan saya yakin tidak ada kebocoran di mana-mana, koneksi pipa-pipa PVC juga tidak ada bocor, pompa nyala terus tanpa pernah mati.

Masalahnya ada pada pressure switch yang sudah berumur, karena mekanisme nya spring/per dan kontak tembaga 220V secara langsung. Per yang melemah bisa menyebabkan hilangnya kemampuan pressure switch untuk melepas kontak, jadilah pompa menyala terus menerus.

Juga karena kontak tembaga langsung, saat kontak terjadi cipratan bunga api=panas, ada perlekatan permanen (sejenis welding/las) sedikit di permukaan tembaga yang berkontak, membuat lengket kontak ini.

Mengingat umur pompa saya sudah 4tahun, wajarlah jika ada komponen yang minta diganti, saya ganti pressure switch dengan yang baru, masalah terselesaikan.




POMPA TIDAK MAU HIDUP

Problem standar biasanya;
1. Kabel listrik putus karena umur/panas
2. Pressure Switch sudah tidak bekerja
3. Konektor steker listrik yang berkarat atau rusak
4. Terminal box di samping pompa, ada komponen yang rusak atau kabel putus.
5. Katup/Valve outlet tidak dibuka

Update 23 Sep 2019

Pressure switch yang diganti bulan Maret 2019 bermasalah lagi, terjadi semacam floating, di kontak pressure switch saat ada keran yang di buka tidak penuh, saat keran di tutup, pompa tidak mati, kontak pressure switch floating dan sampai mengeluarkan bunga api.

Akhirnya saya membeli floating switch merk San-Ei, harga 80-85rb secara online.



Ada tambahan part lagi yang harus dibeli selain Floating switch yaitu;
1. Sok Drat Luar 1inch ke 3/4inch, karena konektor inlet flow switch itu 1inch dan pipa air dirumah saya menggunakan 3/4inch
2. Sok Drat Dalam 3/4inch, untuk outlet flow switch

Untuk poin dibawah saya ada stock, jadi tidak beli lagi
3. Kabel untuk extend kabel bawaan flow switch yang pendek
4. Seal Tape
5. Amplas
6. Lem Pipa
7. Lem listrik/kabel

Untuk peralatan
1. Kunci Pipa
2. Cutter
3. Gunting
4. Gergaji Besi untuk potong pipa

Untuk poin no.2 untuk flow switch San-Ei dapat juga di paket pembelian, konverter outlet dari 3/4 inch menjadi 1/2inch, jadi disesuaikan saja dengan kebutuhan pipa rumah anda.






Laporan pengamatan menggunakan flow switch;
Advantage atau kelebihan
1. Tidak ada masalah pompa on-off singkat/pendek lagi, atau "ctek ctek"
2. Tidak ada residu tekanan secara konstan ke sistem pemipaan, jika dibandingkan menggunakan pressure switch yang secara konstan memberikan tekanan ke sistem pemipaan walaupun saat pompa off/mati.
3. Kompensasi terhadap kebocoran kecil yang tidak akan membuat pompa menyala jika di bandingkan dengan pressure switch yang sensitif terhadap perubahan tekanan di sistem pemipaan, 
4. Saat pompa off cenderung tidak ada getaran dari pompa akibat tekanan balik dari sistem pemipaan saat menggunakan pressure switch
5. Dari 4 kelebihan diatas, seharusnya akan menghasilkan penurunan konsumsi listrik.

Dis-Advantage atau kekurangan
1. Di sisi pengguna, saat keran di buka, tekanan tidak langsung besar karena pompa belum bekerja, jadi terdapat delay <1detik, dan cenderung tekanan menjadi kecil beberapa saat sebelum tiba-tiba tekanan besar.
2. Mati nya pompa lebih delay dari pada pressure switch, jadi saat keran sudah ditutup pompa akan jalan beberapa saat.

Kekurangan diatas terkait dari mekanisme flow switch sendiri, sebelum pasang saya iseng bongkar bagian tutup merah, ternya isinya semacam flap dengan mekanisme ungkit, yang satu ujung akan terdorong aliran (flow) air dan ujung yang lain ada strip magnet. 
Walaupun mekanisme cukup enteng, tapi dibutuhkan aliran yang cukup untuk membuat flap terbuka penuh, hal ini yang menyebabkan delay, belum lagi respon dari magnet ke mekanisme selanjutnya.

Sayangnya bagian merah paling atas tidak bisa di buka karena di lem, dan saya tidak mau merusak, estimasi saya, magnit ini akan menggerakan semacam pelat kontaktor + -.



Akan dicatat lagi perkembangan pengamatan, dan terlebih di kehandalan atau keawetan flow switch merk San-Ei ini

Update 18 April 2020

Flow switch merk San-Ei ini bermasalah, saat posisi mati / tidak ada aliran air, flow switch tetap mengirimkan sedikit sinyal ke motor pompa, akibatnya saat posisi mati, motor menerima daya listrik tapi tidak cukup untuk memutar pompa, motor hanya berdengung, dan lama kelamaan panas.

Cara cek. saya bypass flowswitch, dan coba langsung colok listrik, pompa jalan tanpa masalah, di lepas ground nya pompa langsung berhenti dan motor tidak berdengung, langsung saya suspect flow switch san-ei yang bermasalah.

Saya order online 17 April 2020 FLow switch yang sama persis, karena yang saya akan ambil cuma bagian sensor2 dan plastik saja, jadi body kuningan pakai yang lama. Alhamdulillah setelah sensor diganti pakai flow switch san ei baru, dengung saat posisi mati hilang.

Jadi umur flow switch saya kira-kira Sep 2019 - April 2020 = 7 bulan saja.

------------
Update 1 Feb 2021
Flow Switch yg saya beli Sep 2019 rusak lagi.
Jadi umurnya adalah Sep 2019 - Feb 2021 = 17 bulan.
Wahh lumayan lebih panjang 10 bulan dari sebelumnya.

Oh iya sebelum rusak, flow switch semacam floating alias cetak cetek saat keran sudah tertutup semua. Mungkin bisa jadi catatan.

Pompa Shimizu PS 135 E sendiri yg dibeli April 2015 bagian motor dan pompa tidak ada kerusakan dan belum ada komponen yang diganti. Sudah hampir 6 tahun.

9 komentar:

  1. Keren nih sharingnya.mohon info itu 7 bulan dipakai nonstop setiap hari ? Dibanding pressure switch awet mana..karena sudah pakai 2-2nya dan kondisi pemakaian yg sama dirumah anda.mohon info

    BalasHapus
    Balasan
    1. dipakai nonstop tiap hari gan, karena booster buat shower mandi, kerja keras dia.
      Pressure switch, setelah saya cek kira2 7 bulan juga gan. Tapi yang bawaan pompa 4tahunan.

      Dari saya sendiri lebih cenderung pilih flow switch saja, mengacu ke advantage yg saya sebutin diatas.

      Selamat ngulik gan

      Hapus
  2. Bang bagusnya Shimizu PS 135 E itu pakai pipa ukuran berapa ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. dia standarnya masuk keluar 1 inchi, tapi saya di rumah pakai 3/4 inchi aman

      Hapus
  3. Bang, saya udah pasang pompa booster shimizu ps 135 e, tp kalo pas listrik mati air dari toren ga mau mau keluar, harapan saya kan ttp bisa keluar air toren meskipun listrik sedang mati.

    Nah kalo gitu normal ga ya? Apa ada yg salah pemasangan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Normal gan, saat listrik mati, pompa malah jadi penghalang kelancaran air.

      Tergantung juga jarak ketinggian antara keran yang agan buka dari toren, makin beda tinggi harusnya air semakin bisa mengucur, kan kalau tanpa pompa kucuran air hanya mengandalkan gravitasi saja.

      Saran bisa di tambahkan pipa bypass yang melangkahi pompa tadi, diberi keran,saat listrik mati keran di buka, butuh material paling 1-2meter pipa, Tee (T) 2-3 buah, keni/elbow 2-3 buah secukupnya.

      Hapus
  4. Gan , mau tanya kalu sanyo simizu model ps 135 e itu kondisinya bisa nyala dan nyemburkan air tetapi ada 2 masalah salah satunya nyetrum dan tiba tiba 3 menit mati sendiri. kemudian saya bongkar ternyata body spulnya itu berkarat dan keropos, solusinya ganti spull dan body, apa beli baru gan ?

    BalasHapus
  5. gan bandingkan harga nya aja gan, misal ganti spull dan body jauh lebih murah dari beli baru, bisa dicoba gan. Cuma resikonya ya keawetannya dibanding kalo beli satu set baru.

    Mati sendiri mungkin karena otomatis nya bekerja gan, kan memang dia mati kalau keran2 sudah ditutup semua

    BalasHapus
  6. Ninggalin jejak dulu. Membantu banget ni bang.. saya pake pompa pemdorong shimizu ps135 jg. Awalnya cetak cetek terus saya putar setelan pressure ke + sampai ga cetak cetek sesuai instruksi di atas. Tp jaringan pipa saya pake ½ inch. Aman ga ya dengan tekanan yg besar?

    BalasHapus

Label

Do it Yourself (42) Sepeda (33) Motorcycle (30) soluna (30) GoPro (28) Roda4 (23) Jual (20) Travelling (19) nouvo (19) jupiter (14) Jasa (10) mutasi (10) office (9) Engineering (8) King (8) vw (6) Dad (5) gokart (5) Centrifugal Pump (4) pompa (4) racing (4) roadbike (4) tamiya (4) Motor (3) balap (3) strava (3) Atoz (2) Dinamo (2) crank (2) cycling (2) kart (2) karting (2) politik (2) shimano (2) yamaha (2) 105 (1) API 610 (1) API 610. API 682 (1) Atomic Tuned (1) BRT (1) Caterpillar (1) Chassis (1) Continuous (1) Control Station (1) Cummins (1) Diesel Engine (1) Engine (1) Ergonomis (1) HFE (1) HMI (1) HT2 (1) Human Factor Engineering (1) Hyperdash (1) IEC (1) ISO 8528 (1) Light Dash (1) MS (1) MTU (1) Mini4WD (1) NFPA 20 (1) OSHA (1) Prime (1) RD (1) RPM (1) STO (1) Side Damper (1) Super 2 (1) Super FM (1) Super II (1) Tinggi (1) Torque Tuned (1) VFD (1) aki (1) arab (1) avg (1) avometer (1) balance bike (1) ban bocor (1) ban sepeda (1) berat badan (1) bersepeda (1) bike (1) bobot (1) championship (1) claris (1) couples (1) curve (1) dBA (1) deli (1) deli-tire (1) delitire (1) deore (1) derawan (1) dive (1) duraace (1) effort (1) egypt (1) elektrik motor (1) fire (1) firepump (1) friend (1) geography (1) gram (1) grand fondo (1) grandfondo (1) gravel (1) gravel bike (1) happy (1) hearth (1) heist (1) hollow (1) hope (1) hubungan antar negara (1) ilmu korek (1) indonesia (1) irag (1) iran (1) jogja (1) kakabhan (1) kalimantan (1) kebisingan (1) kecepatan (1) kenda (1) lap time (1) long cage (1) lose (1) love (1) luas air (1) luas tanah (1) maratua (1) material (1) mekanik (1) michelin (1) middle east (1) mio (1) mobil (1) modifikasi (1) motogp (1) mtb (1) multimeter (1) muslim (1) nanjak (1) negara (1) negara paling besar (1) noise (1) oil (1) oil&gas (1) pemilihan (1) performance (1) pitstop (1) point tertinggi (1) polished (1) polygon (1) porting (1) ppe (1) pressure (1) qatar (1) rear deralier (1) resort (1) rider (1) rotating (1) rotating engineer (1) safety (1) sanwa (1) schwalbe (1) seleksi material (1) self reflecting (1) self talk (1) setting (1) shock (1) shockbreaker (1) short cage (1) snorkle (1) sokbreaker (1) sound (1) speed (1) sport (1) sram (1) steel (1) strider (1) tambal (1) tambal ban (1) tempat jadian (1) tidak merusak ban (1) time (1) tiptop (1) tire (1) travel buddies (1) tuning (1) ultegra (1) velg sepeda (1) visit (1) win (1) winner (1) worry (1)